Musim ujian dan pembagian rapor telah usai. Setelah mencurahkan waktu dan tenaga untuk menyusun laporan hasil belajar siswa, kini saatnya kita mengambil jeda sejenak—menikmati waktu luang sambil merefleksikan pengalaman intens menyusun rapor beberapa waktu lalu.

Sebagaimana dijelaskan oleh Kemendikbud, rapor dalam Kurikulum Merdeka berfungsi sebagai sarana satuan pendidikan untuk melaporkan hasil belajar, perkembangan, dan kemajuan peserta didik. Namun, di balik setiap angka yang tercetak di buku rapor, ada proses panjang dan penuh dedikasi dari para guru.

Berikut beberapa hal yang terjadi di balik layar sebelum rapor sampai ke tangan siswa dan orang tua:

Objektivitas dan Konsistensi

Menilai secara objektif memang tidak selalu mudah. Guru berusaha keras agar penilaian yang diberikan adil dan sesuai dengan capaian siswa. Tantangannya? Banyak! Mulai dari interpretasi hasil ujian hingga menyamakan standar penilaian di tengah keragaman karakter dan kemampuan siswa.

Waktu dan Energi

Bayangkan harus memeriksa ratusan lembar jawaban, masing-masing dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Ditambah ujian susulan dan remedial yang harus dijadwalkan di tengah kesibukan menyusun laporan. Tak jarang guru harus lembur hingga larut malam demi memastikan semua tugas selesai tepat waktu.

Feedback: Lebih dari Sekadar Komentar

Bagian ini yang mungkin paling membuat guru berpikir keras tapi juga paling personal. Guru diminta untuk menulis deskripsi atau komentar di rapor tentang perkembangan siswa dalam belajar. Guru merangkum kelebihan siswa, tantangan, dan saran bagi tiap siswa agar terus berkembang. Tetapi, menuliskan komentar yang unik dan relevansi untuk puluhan bahkan ratusan siswa butuh waktu dan pemikiran yang mendalam.

Proofread: Hindari Kesalahan Kecil yang Fatal

Sebelum dicetak, rapor harus dicek ulang secara menyeluruh—mulai dari data nilai, nama siswa, hingga komentar. Satu kesalahan kecil bisa berdampak besar. Karena itu, ketelitian menjadi kunci di tahap akhir ini.

Proses menyusun rapor memang melelahkan, tapi juga membanggakan. Lalu, bagaimana jika ada cara untuk membuat proses ini lebih efisien tanpa menghilangkan sentuhan personal guru?

LMS Atlaz hadir dengan fitur AI Feedback Generator yang dapat membantu guru dalam menyusun komentar rapor siswa. Fitur ini dirancang untuk mengurangi beban administratif, sehingga guru bisa lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting: membangun koneksi dengan siswa dan merancang strategi pembelajaran yang berdampak.

Penasaran bagaimana LMS Atlaz bisa membantu di momen penilain berikutnya –lebih cepat, lebih ringan, dan tetap bermakna?

Kunjungi website kami dan temukan kemudahan AI Feedback Generator di LMS Atlaz!

Click for Atlaz product information!

Summary

Latest article