Pada hari Sabtu, 18 November 2023, Atlaz kembali bekerja sama dengan Kiddo Creative untuk mengadakan lokakarya kedua bersama Mr. Russell H. Williams sebagai pembicara tamu dalam workshop untuk guru-guru sekolah dasar. Dengan judul "Creating FUNtastic Activities for Teaching Primary Classes", guru-guru diajak untuk lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan yang tidak hanya memotivasi tetapi juga menyenangkan bagi para murid.

Guru-guru tidak hanya diajak untuk berpikir kreatif, tetapi juga untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman pribadi mereka selama mengajar. Mari kita telusuri beberapa poin penting dapat diambil dan kita implementasi.

Poin Pertama: Semua orang memiliki aksen yang berbeda. Ketika seseorang mengatakan ingin memiliki aksen seperti native speaker, pertanyaannya adalah aksen mana yang dimaksud? Kebanyakan pelajar di Indonesia terlalu memfokuskan pada aksen, yang sebenarnya bukan fokus utama dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru-guru dari berbagai daerah hadir di workshop ini, menunjukkan keragaman aksen bahasa Indonesia. Mr. Russell mendorong agar guru dan murid lebih percaya diri dan tidak menganggap aksen mereka buruk atau tidak seperti native speaker.

Poin Kedua: Banyak yang bertanya tentang cara mengatasi murid yang kehilangan motivasi karena masalah di rumah. Saran dari Mr. Russell adalah agar pendidik lebih memahami dan memperhatikan hal tersebut, serta mengingatkan murid bahwa itu bukanlah kesalahan mereka. Ini penting untuk membangun kepercayaan antara murid dan guru.

Poin Ketiga: Pertanyaan banyak pula mengenai murid dengan kebutuhan khusus. Meskipun tidak semua guru dilengkapi dengan pengetahuan atau keterampilan untuk mengajar murid semacam itu, kenyataannya adalah guru akan sering berhadapan dengan situasi seperti ini. Mr. Russell menyarankan penggunaan aktivitas yang memberikan stimulus, seperti menggunakan realia atau objek yang bisa diraba. Misalnya, membawa air ke dalam kelas dan mengajak siswa untuk menyentuhnya. Aktivitas semacam itu dapat membantu siswa yang mungkin terlalu terstimulasi untuk lebih fokus.

Poin Keempat: Ada banyak pendekatan pedagogis yang dapat dibahas, seperti pendekatan konstruktivis, kolaboratif, reflektif, integratif, dan berbasis penelitian. Yang terpenting dari semua pendekatan ini adalah relevansi atau keterkaitan pengalaman siswa dengan topik yang diajarkan. Ini juga merupakan bagian dari scaffolding, di mana guru membangun kerangka pengetahuan siswa sebelum membawakan materi baru. Dengan demikian, murid dapat lebih mudah memahami dan mengingat materi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Poin Kelima: Manajemen kelas menjadi hal penting, terutama dalam penetapan aturan. Banyak guru mengalami bahwa aturan yang ditetapkan sering tidak diikuti oleh murid. Saran dari Mr. Russell adalah melatih murid untuk melihat aturan sebagai kontrak. Oleh karena itu, penting bagi guru dan murid untuk menyetujui aturan kelas bersama, sebagai bentuk komitmen dari kedua belah pihak. Dengan demikian, murid akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang mungkin timbul jika aturan dilanggar.

Dari semua poin ini, tim Atlaz berharap agar para guru dapat bekerja sama untuk mewujudkan impian anak-anak Indonesia meraih Indonesia Emas pada tahun 2045. Hal ini tidak dapat terwujud tanpa guru yang tidak hanya memiliki pengetahuan dalam mata pelajaran, tetapi juga kemampuan untuk memastikan bahwa murid-murid mendapatkan pembelajaran maksimal dan relevan untuk masa depan mereka.

Klik untuk info produk Atlaz!

Summary

Latest article